Minggu, 30 November 2014


Struktur pasar adalah dengan melihat pasar yang berdasarkan pada:
1.
    Ciri-ciri barang yang dihasilkan
2.
    Banyak tidaknya perusahaan
3.
    Mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan kegiatan produksi
4.
    Besarnya kekuasaan suatu perusahaan di dalam pasar
Pasar Persaingan Sempurna adalah suatu pasar yang mana terdapat banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan produk identik, sehingga masing-masing mereka akan menjadi penerima harga.
Karakteristik  pasar persaingan sempurna :
1.
    Terdapat banyak penjual & pembeli di pasar.
2.
    Barang yang ditawarkan penjual umumnya sama.
3.
    Perusahaan mudah untuk keluar dan masuk pasar.
Berdasarkankarakteristik, PasarPersaingan Sempurna mempunyaihasil :
a.
    Setiap tindakan pembeli & penjual tidak memiliki dampak terhadap harga pasar.
b.
    Masing-masing pembeli & penjual harus menerima harga apa adanya.
Dalam pasar persaingan sempurna, pendapatan rata-rata  (AR) sama dengan harga suatu barang (P).
Kekuatan pasar persaingan sempurna :
1.   
Merupakan bentuk pasar yang ideal
2.   
Perusahaan berproduksi pada skala yang efisien dengan harga produk paling murah
3.   
Output maksimum
4.   
Memberikan kemakmuran yang maksimal karena:
       a. 
Harga jual yang termurah
       b.
    Jumlah output paling banyak sehingga ratio output per penduduk maksimal
       c.
    Masyarakat merasa nyaman dan tidak takut ditipu karena informasi sempurna.

Kelemahan pasar persaingan sempurna :
-
  Kelemahan dalam hal asumsi
  
Asumsi yang dipakai dalam pasar persaingan sempurna mustahil terwujud.
-
  Kelemahan dalam pengembangan teknologi
  
Dalam jangka panjang perusahaan dapat laba normal sehingga apakah mungkin
   perusahaan dapat melakukan kegiatan riset.
-
Konflik efisiensi-keadilan
Tujuan utama perusahaan kompetitif adalah maximize profit.
Artinya perusahaan akan menghasilkan kuantitas yang memaksimalkan perbedaan antara
pendapatan total dan biaya total.
Maksimalisasi Laba terjadi pada saat kuantitas di mana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.
ARTINYA : Apabila MR > MC maka  menaikkan Q
    Apabila MR < MC maka  menurunkan Q
    Apabila MR = MC maka Laba adalah maksimal.
1.  Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak
2.  Produk/barang bersifat homogen/mirip
3.  Kedudukan satu perusahaan dalam pasar sangat kecil sehingga tidak mampu mempengaruhi pasar (hanya sebagai Price Taker)
4. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan/informasi sempurna
5.  Setiap perusahaan bebas keluar
    masuk pasar/industri.
Pasar monopoli adalah kondisi pasar dimana hanya ada satu pelaku bisnis atau perusahaan yang menjual produk atau komoditas tertentu dan ada hambatan bagi bagi perusahaan atau pelaku bisnis untuk masuk ke dalam bisnis tersebut.
1.    Adanya penguasaan suatu sumber daya inti
2.    Adanya penguasaan teknik produksi tertentu
3.    Adanya penguasaan hak patent untuk produk tertentu (merupakan unsur yuridis)
4.    Pemberian Pemerintah
5.    Biaya produksi lebih efisien dibanding
6.    produsen yang lainnya (monopoli alamiah)
                                                                
·      Perusahaan Monopoli akan berproduksi pada tingkat output, MC = MR (Keseimbanga Perusahaan Monopoli)
·      Penentuan harga perusahaan monopoli :
1.    Harga (P) > biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh keuntungan (Laba) maksimum.
2.    Harga (P) = biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh keuntungan (laba) normal (normal profit).
3.    Harga (P) < daripada biaya rata-rata (AC), perusahaan monopoli akan memperoleh kerugian minimum.
1.   Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
2.   Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
3.   Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.

Ciri- ciri pasar monopoli
1.   Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
      Barang tsb merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat
      barang mirip (close substitute).
2.
   Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
3.
      Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
1.    Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
2.    Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh orang / perusahaan lain.
3.    Dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
4.    Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang
a.Peraturan paten dan Hak Cipta
b.Hak Usaha Ekslusif

1.      Harga barang di pasar monopoli umumnya lebih tinggi.
2.      Jumlah output pasar monopoli lebih sedikit.
3.      Efisiensi penggunaan input di pasar monopoli lebih rendah.
4.      Kekuatan penentuan harga (price taker) di pasar monopoli.
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu :
·         Biaya produksinya sama
·         Biaya produksinya berbeda

1)      Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit.
Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang dimisalkan.



DAFTAR PUSTAKA



Rabu, 18 Juni 2014

LAPORAN MENGENAI JENIS-JENIS HERBISIDA




2.1 Hasil Pengamatan


No
Gambar
Keterangan
1

 

Merk dagang: NUFARIS
bahan aktif: Isopropilaminaglifosat
jenis formulasi: cairan
selektifitas: selektif
waktu aplikasi: pada saat gulma tumbuh subur
tanaman sasaran: karet dan kelapa sawit
gulma sasaran dan dosis: Axonopus compressus, Paspalum conjugatum, Mimosa pudica dengan dosis 2-4 l/ha
volume semprot: 200-500 l/ha
mekanisme kerja: penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ Pakailah semprotan punggung yang bertekanan tetap dan nosel polijet untuk mendapatkan hasil semprotan yang rata.
2


 

Nama dagang : ALLY 20 WDG
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Metil metsulfuron 20 %
Jenis formulasi    Padat 20 WDG
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Non Selektif
Waktu Aplikasi    Pra Tumbuh
Tanaman Sasaran    Karet dan Kelapa sawit. Gulma Sasaran dan Dosisnya    Gulma berdaun lebar (Borreria latifora) 100-200 gr/ha
volume semprot 400 l/ha
Mekanisme Kerja    Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya. 


3


 

Nama dagang : TI-GOLD
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Etil pirazosulfuron 10%
Jenis formulasi    Tepung (10 WP)
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Selektif
Waktu Aplikasi    Pada saat gulma belum tumbuh
Tanaman Sasaran    Tanaman padi sawah
Gulma Sasaran dan Dosisnya    Teki (Scirpus juncoides) dengan dosis 60 g/ha. Mekanisme Kerja    Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer/ Pakailah semprotan punggung yang bertekanan tetap dan nosel polijet untuk mendapatkan hasil semprotan yang rata
4


 


NAMA DAGANG HERBISIDA : FENOMIN
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    2.4 – D Dimetil Amina 865 gr/l
Jenis formulasi    865 SL, bewarana coklat muda (cair)
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Selektif
Waktu Aplikasi    Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran    Padi Sawah
Gulma Sasaran dan Dosisnya    Teki (Fimbristyllis milaceae) dengan dosis 1.0-1.5 l/ha, Scirpus juncoides  dengan dosis 1.5 l/ha
Mekanisme Kerja    Herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran atau sebaliknya.
5





Nama dagang : COMMAND
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Klomazone 481.39 g/l
Jenis formulasi    480 EC, cair
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Selektif
Waktu Aplikasi    Pra Tumbuh
Tanaman Sasaran    Padi dan Kedelai
Gulma Sasaran dan Dosisnya    Gulma berdaun sempit pada padi (Eichinochloa sp.) dengan dosis 2.0 l/ha dan gulma berdaun sempit pada kedelai (Echinochloa dactylon) dengan dosis 0 5 l/ha .
Mekanisme Kerja    Herbisida ini akan diserap oleh akar tanaman dan ditranslokasikan ke atas dan tinggal di daun. Herbisida ini memberikan efek penghambat pembentukan karotenoid, sehingga menyebabkan pemutihan kloroplas.
6

 


Merk dagang: GOAL
bahan aktif: Oksifluogen 240 G/L
jenis formulasi: 240 EC
selektifitas: selektif
waktu aplikasi: pratumbuh
tanaman sasaran: bawang merah, kapas, kakao, karet, kedelai, kelapa sawit, tebu
gulma sasaran dan dosis: daun lebar dan daun sempit
volume semprot:400 l/ha
mekanisme kerja: menghambat kerja dari enzim  sehingga mengakibatkan rantai cabang-cabang asam amino valine, leucine, dan isoleucine tidak dihasilkan

7


 



Merk dagang : RUDSTAR
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Oksadiazon 250 g/l
Jenis formulasi    250 EC (cair) Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Non Selektif
Waktu Aplikasi    pra kontak
Tanaman Sasaran    bawang merah
Gulma Sasaran dan Dosisnya    Gulma daun lebar (Ageratum conyzoides) rumput (Echirocloa colonum) dengan dosis 1-2 l/ha.
Mekanisme Kerja    bertindak cepat dan non-selektif, membunuh tanaman hijau pada jaringan kontak.
8



 

Merk dagang: PROQUAT
bahan aktif:Paraquatdiklorida
jenis formulasi: 276 CL (cair)
selektifitas: non selektif
waktu aplikasi:purna tumbuh 
tanaman sasaran:kelapa sawit
gulma sasaran dan dosis: Ageratum conyzoides (daun lebar) dan Ischaemum timoronse (rumput)
volume semprot: 400-500 l/ha
mekanisme kerja:  bertindak cepat dan non-selektif, membunuh tanaman hijau pada jaringan kontak.



9



         
Merk dagang : BIMARON
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Diuron 500 F
Jenis formulasi    500 F, Suspensi bewarna hijau (Cair)
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Selektif
Waktu Aplikasi    Pra tumbuh
Tanaman Sasaran    Tebu
Gulma Sasaran dan Dosisnya: Daun sempit (Echinochloa colonum) dengan dan Daun lebar (Ludwigia hyssopifolia)  dosis 0.75-1.5 l/ha  
Teki (Cyperus rotundus, Cyperus difformis) dengan dosis 1.5-3.0 l/ha.
Mekanisme Kerja    Menghambat aliran elektron pada fotosistem II sehingga mengahambat rantai transpor elektron pada fotosintesis.
10


 
Merk dagang : TOACHDOWN 480 AS
Nama Bahan Aktif dan Kandungannya    Sulfosat 480 gr/l
Jenis formulasi    480 AS, cair
Translokasi    Sistemik
Selektivitas    Non Selektif
Waktu Aplikasi    Pasca Tumbuh
Tanaman Sasaran    Karet, kopi, dan teh
Gulma Sasaran dan Dosisnya    Gulma berdaun lebar (Borreria alata) 0.75 – 1 l/ha
Gulma daun sempit dengan dosis 1,0-2,0 liter/ hektar
Mekanisme Kerja    Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer 






2.1  Pembahasan
Herbisida merupkan salah satu pestisida yang berfungsi mengendalikan gulma. Untuk keperluan pengendaliannya, gulma dibedakan menjadi 3 golongan. 1) gulma berdaun lebar, seperti Boreria alata, Chromolaena odorata, Mikania sp.; 2) gulma berdaun sempit (golongan rumput), seperti Axonopus, Paspalum, Panicum repens. 3) golongan teki, seperti Cyperus rotundus, Cyperus kilinga.
Herbisida purna-tumbuh yang bersifat selektif dapat digunakan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar, golongan teki, dan beberapa jenis rumput. Keunggulan herbisida selektif ini adalah tidak membahayakan beberapa jenis tanaman pokok yang disarankan pada labelnya. Jadi, dengan menggunakan herbisida purna-tumbuh yang selektif, kita dapat mematikan gulma tanpa harus khawatir tanaman pokok rusak akibat semprotan herbisida.
Gulma yang tidak dapat dibasmi dengan herbisada selektif dapat dikendalikan dengan herbisida purna tumbuh yang berspektrum luas dan mampu membunuh hampir semua tumbuhan. Jika menggunakan herbisida ini diantara tanaman pokok yang telah tumbuh, penyemprotannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Karena kabut semprotnya dapat mematikan tanaman utama.
Herbisida purna tumbuh memiliki dua cara kerja yang berbeda, yaitu herbisida kontak dan herbisida sistemik. Pengolahan tanah atau pencabutan gulma setelah penyemprotan herbisida tidak disarankan, karena dapat mengurangi efektivitasnya. Pengolahan tanah akan memutuskan hubungan antara tajuk dan akar gulma, sehingga herbisida tidak dapat mencapai akar gulma. Jika pengolahan tanah dilakukan pada saat herbisida sistemik belum sampai mematikan rhizome atau stolon, gulma baru akan segera tumbuh dari rhizome atau stolon yang terputus tadi.

Penyiang gulma atau herbisida (dari bahasa Inggris herbicide) adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil. Lahan pertanian biasanya ditanami sejenis atau dua jenis tanaman pertanian. Namun demikian tumbuhan lain juga dapat tumbuh di lahan tersebut. Karena kompetisi dalam mendapatkan hara di tanah, perolehan cahaya matahari, dan atau keluarnya substansi alelopatik, tumbuhan lain ini tidak diinginkan keberadaannya. Herbisida digunakan sebagai salah satu sarana pengendalian gulma.
Salah satu alat yang digunakan untuk mengaplikasikan herbisida adalah alat semprot atau umumnya dikenal dengan knapsack sprayer. Nama ini diberikan karena larutan herbisida disemprotkan oleh alat tersebut karena adanya tekanan pada larutan tersebut. Bagian-bagian alat penyemprot secara garis besar meliputi: tangki, pompa, pengatur tekanan, tangkai penyemprot, dan nozzle. 
Dalam pengelompokan herbisida kita membagi herbisida berdasarkanbahan aktif, cara aplikasi, waktu aplikasi, daya kerja, formulasi dan gulmasasaran. Hal ini bertujuan agar kita dapat menentukan herbisida mana yangakan kita pilih untuk mengendalikan gulma yang ada di lapangan karenabanyak sekali jenis herbisida yang beredar di pasaran yang memiliki fungsiyang sama tetapi memiliki nama dagang yang berbeda.
Kali ini kami mengamati sepuluh herbisida yang beredar di pasaran, herbisida itu adalah NUFARIS, ALLY 20 WDG, TI-GOLD, FENOMIN, COMMAND, GOAL, RUDSTAR, PROQUAT, BIMARON, DAN TOACHDOWN. 
Nufaris 240 SL merupakan herbisida purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air yang dapat mengendalikan gulma berdaun sempit, berdaun lebar dan teki-tekian. Nufaris 240 SL memiliki spektrum yang luas dan termasuk herbisida yang bersifat non selektif.
Ally plus 77 WP Merupakan Herbisida pra-tumbuh dan purna tumbuh yang bersifat selektif berbentuk tepung berwarna putih yang dapat di suspensikan dalam air untuk mengendalikan gulma pada tanaman Padi, lahan tanpa tanaman, dan persiapan tanam padi sawah tanpa olah tanah.Bimaron merupakan herbisida sistemik pra tumbuh berbentuk tepung berwarna putih kecoklatan yang dapat disuspensikan untuk mengendalikan gulma berdaun lebar dan berdaun sempit pada tanaman ubi kayu, tebu dan nenas.
Lindomin 865 SL merupakan herbisida purna tumbuh yang diformulasi dalam bentuk larutan yang mudah larut dalam air. Lindomin 865 SL berspektrum luas dan termasuk herbisida yang bersifat selektif khususnya untuk gulma berdaun lebar Fenomin 865 SL merupakan herbisida sistemik purna tumbuh yang diformulasikan dalam bentuk larutan cair berwarna kecoklatan untuk dipergunakan sebagai alat pengendalian terhadap gulma pengganggu pada budidaya tanaman padi sawah.
Herbisida memiliki efektivitas yang beragam. Berdasarkan cara kerjanya, herbisida kontak mematikan bagian tumbuhan yang terkena herbisida, dan herbisida sistemik mematikan setelah diserap dan ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma. Menurut jenis gulma yang dimatikan ada herbisida selektif yang mematikan gulma tertentu atau spektrum sempit, dan herbisida non selektif yang mematikan banyak jenis gulma atau spektrum lebar (Fadhly dan Tabri, 2007). 
Mode of action suatu herbisida sangat penting dalam menentukan apakah suatu herbisida dikatakan efektif atau tidak. Ada tujuh Mode of action dari suatu herbisida, yaitu:
1.      Menghambat sintesis asam amino
2.      Menghambat sintesis lemak
3.      Menghambat fotosintesis
4.      Menghambat pembelahan sel
5.      Menghambat sintesis pigmen
6.      Melakukan perusakan sel
7.      Merusak sistem kerja hormon

Dari ketujuh mode of action herbisida dalam tubuh tumbuhan akan dijelaskan sebanyak 3 mode of action mekanisme kerja herbisida tersebut yaitu:
1. Menghambat Proses Fotosintesis
Paraquat adalah nama dagang untuk 1, 1 '-dimethyl-4, 4'-bipyridinium dichloride, salah satu yang paling banyak digunakan di dunia herbisida. Paraquat, yang viologen, adalah bertindak cepat dan non-selektif, membunuh tanaman hijau pada jaringan kontak. Juga bersifat racun bagi mahluk hidup, jika terakumulasi didalam tubuh. Herbisida paraquat merupakan herbisida kontak dari golongan bipiridilium yang digunakan untuk mengendalikan gulma yang diaplikasikan pasca-tumbuh. Herbisida tersebut digunakan secara luas untuk mengendalikan gulma musiman khususnya rerumputan (Tjitrosoedirdjo, dkk, 1984). 
Herbisida paraquat bekerja dalam kloroplas. Kloroplas merupakan bagian dalam proses fotosintesis, yang mengabsorbsi cahaya matahari yang digunakan untuk menghasilkan gula. Diketahui bahwa paraquat bekerja dalam sistem membran fotosintesis yang disebut Fotosistem I, yang menghasilkan elektron bebas untuk menjalankan proses fotosintesis. Elektron bebas dari fotosistem I bereaksi dengan ion paraquat untuk membentuk radikal bebas. Oksigen segera mengubah kembali radikal bebas ini dan dalam proses ini menghasilkan O2 negatif. 
Dengan adanya reaksi kimia yang tinggi, O2 negatif menyerang membran asam lemak tak jenuh, dengan cepat membuka dan mendisintegrasikan membran sel dan jaringan. Ion paraquat/radikal bebas tersebut kemudian mendaur ulang dengan menghasilkan lebih banyak lagi O2 negatif sampai pasokan elektron bebasnya berhenti. Kerja herbisida ini sangat tergantung pada kehadiran cahaya, oksigen, dan fotosintesis (Anderson, 1977).

2. Menghambat Sintesis Asam Amino
Metil metsulfuron pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982. Herbisida ini bersifat sistemik, diabsorbsi oleh akar dan daun serta ditranslokasikan secara akropetal dan basipetal. Gulma yang peka akan berhenti tumbuh hampir segera setelah aplikasi post-emergence dan akan mati dalam 7-21 hari. Herbisida ini bersifat selektif untuk mengendalikan berbagai gulma pada padi sawah (Djojosumarto, 2008). 
Cara kerja metil metsulfuron adalah menghambat kerja dari enzim acetolactate synthase (ALS) dan acetohydroxy synthase (AHAS) dengan menghambat perubahan dari α ketoglutarate menjadi 2-acetohydroxybutyrate dan piruvat menjadi 2-acetolactate sehingga mengakibatkan rantai cabang-cabang asam amino valine, leucine, dan isoleucine tidak dihasilkan. Tanpa adanya asam amino yang penting ini, maka protein tidak dapat terbentuk dan tanaman mengalami kematian (Ross and Childs, 2010). 
3.  Merusak sistem kerja hormone
Cara kerja glifosat adalah menonaktifkan/ menghambat kerja enzim EPSP (5-Enolpyruvyl Shikimate 3- Phosphate) yang berperan dalam biosintesa asam aromatik penyusun protein yakni tryptophan, tyrosin, dan phenylalanin. Gejala keracunan terlihat agak lambat, dimana daun akan terlihat layu menjadi coklat dan akhirnya mati. Gejala akan terlihat 1-3 minggu setelah aplikasi (Djojosumarto, 2008). 




  DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2012. http//: www.blogspot.com/2012/12/nama-dagang-herbisida.html diakses pada tanggal 26  desember 2013
Anonim, 2013. http//: www.scribd.com/doc/116145475/Pengenalan-Herbisida-Dan-Alat-Pengendalinya diakses pada tanggal 26 desember 2013
Anonim, 2012. Htp//: blogspot.com/2012/06/mekanisme-kerja-herbisida-laporan.html diakses pada tanggal 26 desember 2013








IV. PENUTUP
KESIMPULAN
Terdapat berbagai jenis herbisida  yang diamati antara lain NUFARIS, ALLY 20 WDG, TI-GOLD, FENOMIN, COMMAND, GOAL, RUDSTAR, PROQUAT, BIMARON, dan  TOACHDOWN.  Herbisida memiliki efektivitas yang beragam. Berdasarkan cara kerjanya, herbisida kontak mematikan bagian tumbuhan yang terkena herbisida, dan herbisida sistemik mematikan setelah diserap dan ditranslokasikan ke seluruh bagian gulma. Menurut jenis gulma yang dimatikan ada herbisida selektif yang mematikan gulma tertentu atau spektrum sempit, dan herbisida non selektif yang mematikan banyak jenis gulma atau spektrum lebar