Kamis, 12 Desember 2013

contoh laporan strategi dan pendekatan pengembangan masyarakat



STRATEGI DAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
(Laporan Responsi Pengembangan Masyarakat)


Oleh
Kelompok 4 :

Cherli Media                           1214131021

















JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013




I.                   PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang

Pengembangan masyarakat (community development) dipandang sebagai strategi yang tepat untuk memberdayakan dan menigkatkan taraf hidup masyarakat luas. Namun perlu diingat bahwa setiap masyarakat mempunyai tradisi dan adat-istiadat yang berbeda, yang dapat menjadi potensi yang dapat dikembangkan sebagai modal sosial. Untuk itu dalam upaya pengembangan masyarakat, dibutuhkan strategi dan pendekatan yang tepat. Selain itu, perlu juga dilakukan pembahasan pengembangan masyarakat dalam konteks beragam pendekatan yang dapat dipandang sebagai cara-cara alternatif dalam melaksanakan pengembangan masyarakat.

Pengembangan masyarakat pada masa lalu belum berjalan terlalu baik, dikarenakan beberapa masalah yang mengahalangi. Permasalahan ini umumnya terjadi dari segi sosial dan kesejahteraan ekonomi masayarakat, dimana masyarakat hanya dijadikan sebagai obyek oleh pemerintah dalam pengembangan masyarakat bukan dijadikan subyek. Terkait dengan hal ini pula, pengembangan masyarakat masih terpaku pada profesi dari praktisi pengembangan masyarakat. Sehingga metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat bukanlah didasarkan pada karakteristik masyarakat namun didasarkan pada profesi.

B.     Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai antara lain :
1.      Memahami tentang strategi pengembangan masyarakat dan,
2.      Mengetahui tentang pendekatan pengembangan masyarakat








II.                PEMBAHASAN

2.1    Sejarah Pengembangan Masyarakat.
Perubahan adalah suatu kondisi yang meresap pada diri individu atau masyarakat. Berkembangannya zaman sampai saat ini berpengaruh terhadap kompleksitas pertumbuhan masyarakat  dan ketergantungan masyarakat terutama masyarakat kecil terhadap perekonomian dunia. Hampir tidak mungkin banyak individu yang memulai bekerja sendirian untuk melakukan dan mempertahankan perubahan, tetapi dengan sedikit bantuan dari orang lain. Perubahan itu akan lebih efisien dengan cara berkelompok, karena dengan berkelompok dapat bekerja bersama-sama untuk memulai, melakukan, dan mempertahankan upaya terbaik dalam perubahan, sehingga dapat meningkatkan sosial dan kesejahteraan ekonominya.
Perubahan merupakan suatu tujuan dari pengembangan masyarakat yang merupakan untuk membantu orang dalam memperbaiki situasi sosial dan ekonomi. Pengembangan masyarakat juga mempunyai filosofi yang mendasari untuk merubah masyarakat sebagai subyek bukan sebagai obyek. Pengembangan masyarakat berkaitan dengan kebijakan public mulai dari tindakan pemerintah, kegiatan ekonomi, pembangunan institusi, dan jenis-jenis tindakan yang lain untuk mempengaruhi orang atau orang yang dipengaruhi. Perlu adanya stimulator untuk mempengaruhi masyarakat atau dipengaruhinya dalam aksi sosial, ini bertujuan untuk memfokuskan pada unsure-unsur humanistic yang terlibat dalam perubahan dan bagaimana perubahan tersebut memberikan kontribusi terhadap sosial dan kesejahteraan ekonomi.


Pengembangan masyarakat dapat memberikan alasan untuk pemerintah dalam hal pola kemitraan agar bisa bekerjasama dengan masyarakat serta untuk memecahkan masalah lokalitas. Pengembangan masyarakat menjadi suatu alasan bagi setiap individu dan kelompok untuk memulai aksi sosial. Singkatnya, pengembangan masyarakat adalah orang-orang yang datang secara bersama-sama dan melaksanakan proses untuk memperbaiki situasi mereka.
Pengembangan masyarakat pada saat ini dan lampau ialah untuk sebagai kritik berbagai perspektif tentang aplikasi praktis dari penelitian dan kemungkinan pengembangan masyarakat di masa mendatang. Pengembangan masyarakat diawali dari Negara Amerika dan Negara Kanada, dimana ke dua negara tersebut mempunyai pengaruh terhadap ketergantungan negara lain dalam perkembangan dunia ekonomi. Pengembangan masyarakat harus dilihat dalam konteks dunia dan memahami apa yang sedang terjadi dalam komunitas itu sendiri. Salah satu contoh untuk memahami masalah perkembangan ekonomi dalam pengembangan masyarakat ialah konflik di timur tengah yang dapat memicu harga minyak dunia melambung tinggi, menyebabkan nilai dollar turun di berbagai Negara serta secara langsung mempengaruhi harga saham, real estate, dan barang dagangan.
Pengembangan masyarakat dianggap sebagai suatu solidaritas masyarakat untuk meningkatkan situasi sosial dan ekonomi. Masalah seperti konflik timur tengah dan perlu peranannya pengembangan masyarakat untuk menigkatkan solidaritas di antara masyarakat agar masyarakat bisa mengatasi masalah tersebut. Perlu peran professional dari para praktisi pengembangan masyarakat dalam bagaimana melakukan aspek pengembangan masyarakat dan hal apa yang termasuk dalam pengembangan masyarakat dalam perkembangan ekonomi dan sosial di dunia saat ini dan masa mendatang. Sejarah pengembangan masyarakat yang sudah berkembang dari tahun 1970-an di Amerika dan Kanada merupakan menjadi suatu tolakan bagi peran pengembangan masyarakat dan masa depan pembangunan masyarakat. Pengembangan masyarakat banyak memberikan informasi dan perspektif yang berguna untuk mengasimilasi, merumuskan, dan orientasi terhadap pembangunan masyarakat dalam ekonomi dan sosial serta mensejahterakan hidup masyarakat.
a.        Pengertian pengembangan masyarakat
Pengembangan masyarakat (community development) merupakan suatu proses swadaya masyarakat yang diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik, dan kultural, serta untuk mensinerjikan gerakan untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. Pengembangan masyarakat menekankan adanya pemberdayaan, partisipasi, dan peranan langsung warga komunitas.
Menurut Nurcahyo (2008), pengembangan masyarakat merupakan salah satu model pendekatan pembangunan (bottoming up approach) dalam upaya melibatkan peran aktif masyarakat beserta sumber daya lokal yang ada. Menurut Suharto (tidak ada tahun),  pelaksanaan pengembangan masyarakat dapat dilakukan melalui penetapan sebuah program atau proyek pembangunan. Secara garis besar, perencanannya dapat dilakukan dengan mengikuti 6 langkah perencanaan, yaitu perumusan masalah, penetapan program, perumusan tujuan, penentuan kelompok sasaran, identifikasi sumber dan tenaga pelaksana, penentuan strategi dan jadwal kegiatan, serta monitoring dan evaluasi. Melalui pernyataan tersebut, sangat jelas bahwa strategi dan pendekatan masyarakat memegang peranan penting dalam keberhasilan program pengembangan masyarakt. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah untuk memilih strategi dan pendekatan yang tepat untuk tiap-tiap masyarkat dengan karakteristik yang berbeda.

b.    Strategi Pengembangan Masyarakat
Strategi pengembangan masyarakat menurut Chin dan Benne dalam Nasdian FT (2006) ada 3. Pertama, rational empirica,  biasanya dimulai dengan riset dan dilakukan oleh perguruan tinggi. Kekuatan utama dari strategi ini adalah mengedepankan fakta-fakta empiris sehingga lebih mudah menambah kepercayaan masyarakat. Kedua, normative reeducative, lebih menekankan nilai dan pendidikan, sehingga strategi ini biasanay digunakan untuk mengubah nilai-nilai dalam suatu masyarakat. Ketiga, power coersive, biasaya lebih berdasar pada relasi kekuasaan dan dengan paksaan.
Sebuah strategi layanan masyarakat akan efektif jika diambil langkah untuk membalikan kecendrungan dari penghancuran struktur masyarakat. Layanan berbasis masyarakat perlu didampingi oleh suatu program pengembangan masyarakat yang bertujuan membangun kembali struktur tersebut, walaupun banyak persoalan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat gagasan komunitas tetap memiliki kekuatan. Gagasan komunitas diletakan diatas landasan yang lebih substansial daripada sekedar ideal, dan pentingnya visi yang tidak boleh bernilai rendah.
Erosi modal kapital dan masyarakat madani mewakili suatu masalah utama bagi masyarakat barat. Pendekatan pasar swasta terhadap layanan kemanusiaan juga memasukan model kebutuhan orang asing, dimana setiap orang dibebaskan dari tanggung jawab memenuhi kebutuhan warga lain. Kesejahteraan yang sosial demokratis menerima superioritas dari model kebutuhan orang asing memiliki manfaat seperti standar minimum yang cukup, keadilan sosial imprasialitas, kerahasiaan, anonimitas dan akuntabilitas.
c.    Pendekatan Pengembangan Masyarakat
Menurut Rothman, klasifikasi utama dalam pengembangan masyarakat adalah pembangunan lokalitas, perencanaan sosial, dan aksi sosial. Pola pengembangan lokalitas memberikan penekanan pada proses, dimana masyarakat berusaha untuk diintegrasikan dan dikembangkan kapasitasnya. Masyarakat dibuat sadar berdasarkan kemauan dan kemampuan menolong diri sendiri (self-help). Pendekatan ini sebagai upaya untuk mengembangkan keterlibatan warga komunitas sebanyak komunitas dalam upaya menentukan kebutuhan yang mereka rasakan dan memecahkan masalah mereka.
Pola perencanaan sosial lebih menekankan pada tugas (task goal). Seorang perencana biasanya berusaha untuk mengumpulkan fakta-fakta mengenai masalah yang dihadapi sebelum warga komunitas memilih tindakan yang rasioanl dan tepat dilakukan. Fungsi pembuatan kebijakan dibuat oleh perencana sementara masyarakat sebagai konsumen yang menerima dan memanfaatkan program dan pelayanan sebagai hasil dari proses perencanaan.
Pengembangan masyarakat (community development) dipandang sebagai sarana utama pemecahan masalah dan sebagai langkah tepat untuk mencapai kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Definisi pengembangan masyarakat juga diungkapkan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah ”proses membantu masyarakat menganalisa masalah mereka, untuk melaksanakan sebagai ukuran besar otonomi seperti yang mungkin dan layak, dan untuk mempromosikan identifikasi yang lebih besar dari warga negara individu dan individu organisasi dengan masyarakat secara keseluruhan.”  (Waren 1978: 20)
Pengembangan masyarakat menyiratkan perbaikan, pertumbuhan, perubahan, dan pembangunan. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk memulai, melaksanakan, dan mempertahankan upaya untuk memperbaiki situasi mereka. Pengembangan masyarakat memang bertujuan untuk membantu orang memperbaiki keadaan sosial dan ekonominya, namun bukan berarti bahwa masyarakat hanya bertindak sebagai obyek yang menerima, melainkan mereka juga harus bertindak sebagai subyek yang bertindak dan berusaha untuk memperoleh kesejahteraan itu sendiri. Upaya tersebut nantinya akan disertai oleh otoritas dari pemerintah untuk memperbaiki keadaan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat untuk memungkinkan mereka memberikan kontribusi sepenuhnya kepada nasional kemajuan. Singkatnya, pengembangan masyarakat adalah orang-orang datang bersama-sama dan melaksanakan proses untuk memperbaiki situasi mereka.
Konsep dari pengembangan masyarakat bukanlah hal yang baru dalam kehidupan. Namun kesadaran akan hal itu dewasa ini sangatlah minim. Terbukti dengan banya kasus yang terjadi di masyarakat yang lebih mementingkan pembangunan kaum urban ( perkotaan) dibandingkan dengan pengembangan yang seharusnya dilakukan dari masyarakat besar yang ada di pedesaan. Di Indonesia sendiri masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat minoritas, bahkan masyarakat pedesaan adalah penggerak penting. Berneda mungkin yang terjadi di negara- negara lain. Sehingga sangat diperlukan adanya strategi dan pendekaatan yang tepat untuk melakukan kegiatan pengembangan masyarakat yang menuju kepada kesejahteraan.
Banyak dari upaya-upaya pengembangan masyarakat di kenyataannya dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga, hanya melakukan satu pendekatan saja dikarenakan mereka tidak mengerti alternatif lain atau pendekatan lain yang lebih cocok untuk diimplementasikan pada suatu kasus. Dalam bacaan ini, sangat jelas terlihat penulis berusaha menempatkan diri sebagai jembatan untuk mengenalkan kepada pendekatan pendekatan dan stategi yang lebih efektif.
Dalam mempelajari hal tersebut, yang terpenting adalah mengerti objek operasinal dari pengembangan masyarakat. Yaitu :
1.    untuk menyediakan keseluruhan dari pendekatan pengambangan masyarakat yang beragam
2.    untuk memberikan bayangan kepada banyak organisasi, institusi dan perusahaan dalam proses pengembangan masyarakat
3.     untuk mendemonstrasikan bahwa pengembangan masyarakat dapat dilakukan tanpa adanya peraturan yang keras kepada disiplin-disiplin tertentu atau rencana kerja yang dilakukan institusi.
Selain itu, sudah dipastikan bahwa untuk mempublikasikan hal- hal tersebut, diperlukan adanya kajian yang lebih dalam dari 6 pendekatan untuk merencanakan perubahan masyarakat, yaitu :
a. Community Approach (pendekatan komunitas)
b. the informatioanal self-help approach
c. pendekatan penyelesaian masalah dengan tujuan tertentu
d. pendekatan demonstrasional
e. pendekatan eksperimental
f. pendekatan kekuatan konflik.
Pengembangan masyarakat sudah banyak disefinisikan dan digambarkan sebagai gerakan sosial, sebuah proses, metode, dan sebuah program. Dari setiap definisi yang ditujukan kepada masyarakat, dapat menempatkan diri sebagai batas-batas tertentu dari keseluruhan goal atau tujuan dari pengembangan masyarakat tersebut. Lebih jauh lagi, karena jika hanya memandang sebuah kasus dari satu sudut pandang saja atau memberlakuakan monothitic concept akan menghasilkan hasil yang tidak memuaskan dan kontriversi yang besar. Banyak strategi dan pendekatan masyarakat yang mulai dikemukakan oleh banyak tokoh.
Pembangunan dapat dipandang dari berbagai segi. Pembangunan dari segi normatif identik dengan peningkatan. Pembangunan sebagai perbaikan cenderung lebih fokus pada transformasi sosial dan sosiologis dalam masyarakat dan komunitas. Pembangunan sebagai pertumbuhan berfokus pada kesejahteraan ekonomi seperti meningkatnya produktivitas dan efisiensi. Sedangkan pembangunan sebagai perubahan mengupasnya lebih dalam lagi karena pembangunan dianggap sebagai sejenis perubahan sosial
Pendekatan yang paling relevan saat ini, yaitu bahwa pembangunan berada di tangan perencana. Perencana masyarakat telah bekerja secara ekstensif untuk memenuhi kebutuhan penanda keputusan pemerintah. Namun, perencaan tersebut telah disetai dengan pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Secara ringkas disiplin-disiplin ilmu sosial, bersama dengan ilmu politik, filsafat, geografi, psikologi dan disiplin terkait memiliki wawasan yang berbeda namun layak ketika mendekati pengembangan masyarakat.
Peran dominan yang dimiliki setiap lembaga terbukti tidak memadai bagi kebutuhan orde yang baru. Krisis dalam Negara Kesejahteraan merupakan salah satu dari berbagai transisi historis, dimana negara sebagai tempat menaruh harapan yang sangat besar. Resep kebijakan mewakili sutu upaya untuk menerima kembali, beberapa bentuk terdahulu dari pemenuhan kebutuhan. Dalam sejarahnya keterbatasan yang ada membuktikan bahwa dalam sistem sosial dan ekonomi tidak sanggup memenuhi kebutuhan manusia secara adil.
Peningkatan minat pada program berbasis masyarakat merupakan modal alternatif dalam menyampaikan layanan kemanusiaan dan pemenuhan kebutuhan manusia secara adil. Komunitas saat ini memikul tanggung jawab utama dalam menyampaikan layanan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Mengenai masalah konvesional pada layanan berbasis masyarakat saat ini, layanan tersebut direfleksikan dalam cukup banyak kebijakan pemerintah memiliki perubahan yang progresif maupun regresif.
Pendekatan dalam mengatasi kritik untuk sifat konservatisme, terbagi menjadi enam model :
1. Mengurangi komitmen kepada kesejahteraan
Layanan yang berbasis masyarakat dapat dengan mudah mengabdi kepada agenda politik pemerintah dan memfasilitasi pengurangan penggunaan saham kekayaan bangsa.
2. Privatisasi tersembunyi
Dengan cara menyediakan alasan rasional bagi pengurangan tanggung jawab pemerintah dan sebuah peralihan kepada pendekatan berbasis pasar.
3. Keluarga
Pembebanan ekstra pada anggota keluarga tidak mengakui tekanan yang sudah ada pada struktur keluarga dan keterpecahan keluarga tradisional dalam masyarakat kontemporer.
4. Gender
Suatu perubahan kepada layanan berbasis-masyarakat dapat membebani perempuan secara tidak proporsional karena peran tradisional dan lebih tingginya tingkat partisipasi mereka dibandingkan pria dalam sector masyarakat.
5. Tirani lokalitas
Membatasi orang pada komunitas lokal ketika lebih senang mencari layanan ditempat lain.
6. Ketidaksetaraan lokalitas
Pendekatan berbasis masyarakat memperkokoh ketidaksetaraan yang ada antar masyarakat.

Matriks antara Pilihan Pendekatan dalam Proses Pendampingan dan Pengembangan Masyarakat (komunitas) 
Pendekatan
Individu
Kelompok
Organisasi
Kelembagaan
Self-help


Technical Assistance
Conflict
Pendekatan self-help berarti menolong diri sendiri. Maksudnya adalah bahwa masyarakat menjadi partisipan yang mengontrol kegiatan-kegiatan pengembangan komunitas seperti memutuskan kebutuhan dan mencari solusi untuk memenuhi kebutuha mereka dengan mengerjakannya sendiri. Sementara pendamping hanya menjadi fasilitator. Pendekatan ini relevan dengan paham ’new right’ neoliberalisme yang beranggapa bahwa masyarakat harus mampun memaksimumkan efisiensi, mendorong kompetisi, dan memaksimumkan pilihan individual. Sementara peran pemerintah diminalisir hanya sebagai fasilitator. Pendekatan ini memungkinkan masing-masing individu dan kelompok bekembang dan sejahtera dengan cara memberdayakan diri mereka sendiri dengan sedikti bantuan dari pihak lain.
Pendekatan techincal assistance atau pendampingan teknik melibatkan perencana untuk mendata kebutuhan masyarakat, mengantarkan, dan mengevaluasi pengembangan masyarakat namun berdasarkan permintaan masyarakat untuk tetap menngembangkan dan mempertahankan lokalitas mereka.  Pendekatan ini memungkinkan terjadinya pengembangan individu, kelompok, organisasi, dan kelembagaan
Pendekatan conflict menekankan pada usaha-usaha untuk menyadarkan masyarakat agar bersandar pada langkah-langkah positif yang dilakukan oleh orang lain agar masyarakat menyadari ketertinggalan mereka dibanding orang lain. Pendekatan ini mengombinasikan kemampuan diri sendiri dan pendampingan dari pihak tertentu. Bantuan atau pendampingan dapat berupa sarana berorganisasi, sarana produksi atau sumbangan lainnya yang dapat mendukung kinerja kelompok.
Dalam menentukan mana pendekatan yang lebih tepat digunakan, ia menambahkan bahwa pengklasifikasian pola pengembangan masyarakat yang digunakan dilihat dari variabel-variabel tertentu. Variabel yang dia gunakan adalah
(1) kategori sasaran;
(2) asumsi-asumsi struktur komunitas dan kondisi permasalahan;
 (3) strategi perubahan mendasar;
 (4) karateristik teknik dan taktik perubahan;
(5) peranan praktisi yang menonjol;
(6) media perubahan;
(7) orientasi struktur kekuasaan;
(8) batas-batas defenisi system klien komunitas atau konstituens;
(9) asumsi-asumsi interes bagian komunitas;
 (10) konsepsi interes public;
(11) konsepsi populasi klien atau kontituens; dan
(12) konsepsi peranan klien.


DAFTAR PUSTAKA

Nasdian FT. 2006. Pengembangan Masyarakat (Commmunity Development). Bagian Sosiologi dan Pengembangan Masyarakat: Institut Pertanian Bogor

Nurcahyo A. 2008. http://islamkuno.com/2008/01/16/sepotong-tentang-pengembangan-masyarakat-community-development/. diakses pada tanggal 28 september 2013.

Suharto E. (tidak ada tahun). Metodologi pengembangan masyarakat [Internet]. http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_19.htm. Diakses pada tanggal 28 september 2013.
Tiara. 2011. http://tiarapridatika.wordpress.com/2011/05/22/analisis-strategi-dan-pendekatan-pengembangan-masyarakat/. Diakses pada 28 september 2013









III.             KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai macam definisi mengenai pengembangan masyarakat, dapat disimpulkan bahwa:
1.             pengembangan masyarakat adalah “sekelompok orang lokal yang menginisiasi sebuah proses aksi sosial untuk mengubah keadaan ekonomi, sosial, kultur, dan situasi lingkungannya.
Dari ke enam pendekatan dan strategi tersebut, memberikan alternatif kepada perubahan perilaku tergantung pada definisi komunitasnya sendiri. upaya yang dilakukan adalah untuk memberikan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik yang dipaksaan dengan metode-metode tertentu. Sehingga perubahan yang akan terjadi adalah perubahan yang sifatnya terencana sehingga tidak akan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat ditangani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar