I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gulma adalah
tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
Batasan gulma
bersifat teknis dan plastis. Teknis, karena berkait dengan proses
produksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma menurunkan hasil karena
mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Plastis,
karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan.
Pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma. Sebaliknya,
tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu.
Contoh, kedelai
yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat
dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang
sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenis
tumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.
Ilmu yang
mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya dikenal sebagai ilmu gulma.
Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf). Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari family gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas
Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf). Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari family gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas
dengan buku-buku
yang terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap
antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun.,
contoh gulama rerumputan Panicium repens, Eleusine indica, Axonopus compressus
dan masih banyak lagi.
Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari family Cyperaceae. Golongan ini dari penampakanya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping di dalam tanah. Contoh golongan teki-tekian: Cyprus rotundus, Cyprus compresus. Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Euparotum odorotum.
Golongan teki-tekian kebanykan berasal dari family Cyperaceae. Golongan ini dari penampakanya hampir mirip dengan golongan rerumputan, bedanya terletak pada bentuk batangnya. Batang dari golongan teki-tekian berbentuk segitiga. Selain itu golongan teki-tekian tidak memiliki umbi atau akar ramping di dalam tanah. Contoh golongan teki-tekian: Cyprus rotundus, Cyprus compresus. Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum conyzoides, Euparotum odorotum.
B.
Tujuan Praktikum
adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengidentifikasi gulma, dan memperkenalkan jenis-jenis gulma serta menerangkan cara pengendalian gulma.
adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengidentifikasi gulma, dan memperkenalkan jenis-jenis gulma serta menerangkan cara pengendalian gulma.
II.
PEMBAHASAN
Gulma adalah
sebagai tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki tumbuh pada
areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman
budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan
morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya.
Gulma antara lain
berasal dari spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan atau spesies baru yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian.
Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang
pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas
hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam
memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara
yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Kandungan alelopati pada gulma
juga dapat menekan pertumbuhan tanaman utama.
Gulma dibedakan ke
dalam tiga kelompok:
- teki-tekian
- rumput-rumputan
- gulma
daun lebar
Ketiga kelompok
gulma memiliki karakteristik tersendiri yang memerlukan strategi khusus untuk
mengendalikannya.
C.
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum pengendalian gulma dilakukan:
Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum pengendalian gulma dilakukan:
- jenis gulma dominan
- tumbuhan budidaya utama
- alternatif pengendalian yang tersedia
- dampak ekonomi dan ekologi
Pengendalian mekanik dilakukan dengan
menggunakan cangkul, garpu, congkel, sabit dan lain-lainnya. Sedangkan
pengendalian secara biologis adalah pengendalian gulma dengan menggunakan jasad
hidup seperti predator/musuh alami. Pengendalian gulma secara kimiawi adalah
cara pengendalian menggunakan herbisida. Pengendalian ini cukup efektif dan
efisien untuk areal yang luas, tetapi dapat menimbulkan kendala lain misalnya
keracunan dan kerusakan lingkungan.
1. Golongan
berdaun lebar (broad leaves)
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk
Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala.
Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman
utama berupa kompetisi cahaya.
Contoh Gulma daun lebar
No
|
Gambar
|
Taksonomi
|
1.
|
|
Nama ilmiah : Euphorbia hirta
Nama umum : Patikan kerbau
Famili
: Asteraceae
|
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang, besar dan dalam. Batang : pada batang, tegak, dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 m dan berbulu pada ujungnya, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal. Daun : daun yang ada memanjang dengan pangkal miring dan pinggir bergerigi, pada bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm. Bunga : bunga yang terdapat pada tanman ini berkumpul menjadi karangan bunga yang pendek. Buah : buahnya berbentuk kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri-dari tiga kapsul. Habitat : tempat hidup tanaman ini adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah pertanian diketinggian 1-1400 m dpl. Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji. Pengendalian : pengendalian dilakukan secara mekanik dengan cara dicabut dan secara kimiawi dengan menggunakan 2,5 lb MSMA + 5 lb Sodium Chlorate dalam 4 gallon air dengan penyemprotan dilakukan setiap lima minggu. |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
2
|
|
Oxalis corniculata L. Nama ilmiah : Oxalis corniculata L. Nama umum : Schavenclever Nama local : Cacalincingan Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Bangsa : Poales Famili : Oxalidaceae Marga : Oxalis Spesies : Oxalis corniculata |
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang. Batang : batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm. Daun : tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar menjadi pelepah dan anak daun berbentuk jantung. Bunga : dalam payung tunggal di ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai putik berambut. Buah : tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis membuka menutup ruang. Habitat : tempat tumbuhnya tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik pada ketinggian mencapai 1300 m dpl. Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji Pengendalian : secara kimiawi dengan cara pemberian herbisida. trifuralin dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapat dalam jumlah banyak maka yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi terhadap media tumbuh. |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
3.
|
|
Ageratum conyzoides L. Nama umum : Chick weed , bandotan Nama lokal : Babadotan (Sunda), Wedusan (J) Klasifikasi : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Gymnospermae Kelas : Dicotyledonae Famili : Asteracae Marga : ageratum Spesies : Ageratum Conyzoides L. |
Deskripsi :
Akar : tanaman ini mempunyai akar tunggang. Batang : batangnya berbentuk bulat bercabang, tumbuh tegak, dapat mencapai ketinggian 60-120 cm. berbulu pada buku-bukunya dan bagian rendah Daun : pada daun, berbentuk bulat telur dimana pada bagian tepinya bergerigi dan berbulu. Daun bertangkai cukup panjang. Duduk daun bawah berhadapan, sedangkan bagian atas bertangkai pendek Bunga : bunga pada tanaman ini berkelompok seperti cawan, warna biru muda, putih dan violet, mahkota bergantung sempit seperti lonceng terbalik berbentuk lima. Buah : buah yang terdapat pada tanaman ini berwarna putih, keras, bergerigi lima, runcing dan rambut sisik ada lima. Habitat : pada daerah tropis berada pada tempat yang tak tergenang air dan pada daerah subtropis berada pada ketinggian 1-1200 m dpl. Suhu optimal untuk tumbuh 16-24 ˚C. intensitas cahaya tinggi yang dibituhkan gulma ini sehingga pertumbuhan direduksi bila ternaungi. Dapat tumbuh berasosiasi dengan padi gogo, palawija, kopi, tembakau, kelapa sawit dan cengkeh. Perbanyakan : perbanyakan tanaman ini secara generatif dengan biji dan akar. Pengendalian : dengan cara kimiawi yaitu secara umum dapat diberantas dengan menggunakan Dalapon, Gliturat dan Paraquat tapi bila terasosiasi dengan jagung, kacang tanah dan kedelai dapat digunakan Alachor. |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
4.
|
|
Klasifikasi Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Scrophulariales Famili: Acanthaceae Genus: Asystasia Spesies: Asystasia gangetica (L.) T. Anders. |
Deskripsi :
subspesies tanaman ini telah diperkenalkan ke Australia. Mana A. g. micrantha pada Alert List Lingkungan Nasional dan harus dilaporkan ketika ditemukan Kisaran asli dari subspesies tidak jelas, tetapi kemungkinan bahwa A. g. gangetica terbatas pada Asia, dan A. g. micrantha terbatas pada AfricaThis merupakan tanaman penting bagi lebah madu, kupu-kupu dan serangga lainnya.] Di Afrika Selatan setidaknya ada tujuh spesies kupu-kupu dan ngengat yang menggunakan A. g. micrantha sebagai foodplant larva, Junonia oenone, Junonia hierta, Junonia natalica, Junonia terea, Protogoniomorpha parhassus, Hypolimnas misippus dan Microplexia costimaculalis Pertumbuhan yang kuat dari A. g.. micrantha di daerah tropis. membuatnya menjadi gulma yang dapat menutupi vegetasi asli tertentu di mana telah diperkenalkan. |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
5.
|
|
Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Rosidae Ordo: Euphorbiales Famili: Euphorbiaceae Genus: Phyllanthus
Spesies: Phyllanthus
niruri L.
|
Deskripsi :
Merupakan tanaman semak, tanaman semusim, dengan tinggi mencapai 20-60 cm. Batang: Batang masif, bulat licin / basah, tidak berambut, diameter 3 mm, berwarna hijau dengan tinggi kurang dari 50 cm. Daun: Mempunyai daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Daun berseling, anak daun 15-24, berwarna hijau, bentuk bulat telur, panjang 1,5 cm dan lebar 7 mm, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat. Bunga: Bunga berwarna putih, tunggal, dekat tangkai anak daun dan menghadap kearah bawah. Buah: Buah kotak, bulat, diameter 2 mm, berwarna hijau keunguan. Biji: Biji kecil, keras, berwarna coklat. Kandungan Kimia: Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran antara lain zat filantin, hipofilantina, kalium, mineral, damar, tanin (zat penyamak). Tempat Tumbuh: Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-hutan, ladang-ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh liar di tempat lembab dan berbatu, seperti di sepanjang saluran air, semak-semak. Ketinggian Tempat : Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. |
Kelompok
ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena
memiliki umbi batang
di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Ciri-cirinya adalah
penampang lintang batang berbentuk segitiga membulat, dan tidak berongga,
memiliki daun yang berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun,
dan titik tumbuh
tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-
tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-
tekian)
yang menjadi gulma.
Contoh Gulma Golongan Teki
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
1.
|
|
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Cyperales Famili : Cyperaceae Genus : Cyperus Spesies : Cyperus kyllingia
Endl.
Nama
umum : Rumput kenop,
wudelan
|
Deskripsi :
Habitus : tanaman terna, menahun. Batang : ada yang tumpul berbentuk segitiga dan tajam, dengan tinggi antara 10 – 80 cm. Daun : berisi 4 – 5 helai berjejal pada pangkal batang dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbentuk garis, bagian atas berwarna hijau mengkilat, panjang daun 10 – 60 cm, lebar daun 2 – 6 mm, anak bulir berkumpul menjadi bulir pendek dan tipis, keseluruhan terkumpul lagi menjadi memanjang. Daun pembalut 3 – 4. Tepi daun kasar dan tidak rata. Jari-jari payung 6 – 9. Bunga : Berisi 10 – 40, panjang lebih kurang 3 mm. Benang sari 3, tangkai putik bercabang. Buah : Buah memanjang sampai bulat telur sungsang, segitiga berwarna coklat, panjang lebih kurang 5 mm(AnonimC, 2011). |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
2.
|
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Cyperales
Nama
umum : Teki
|
|
Deskripsi :
Ciri morfologinya, antara lain berakar serabut yang tumbuh menyamping dengan membentuk umbi yang banyak, tiap umbi mempunyai mata tunas, batang tumbuh tegak dan berbentuk tumpul atau segitiga, memiliki ciri bentuk pita dengan pertulangan daun sejajar tidak mempunyai ligula atau aurikula, arah daun tersebar merata mengelilingi batang, serta penampang daun berbentuk huruf V. Gulma ini hampir selalu ada di sekitar tanaman budidaya karena dapat berkembangbiak melalui biji, umbi akar dan rhizoma yang sangat sulit untuk dikendalikan secara mekanis. Dalam persaingan dengan tanaman budidaya, gulma menghasilkan zat allelopati yang dapat meracuni atau menekan pertumbuhan tanaman budidaya. (Anonim, 2010) |
3. Golongan Gulma Rumput
Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas.
Golongan gulma rurumputan kebanyakan berasal dari famili gramineae (poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas.
Contoh Gulma Golongan Rumput
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
1.
|
|
Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Imperata
Spesies
: Imperata Cylindria
|
Deskripsi :
Alang-alang dapat berkembangbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas. Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering digunakan sebagai tempat untuk berburu. |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
||||
2.
|
Genus: Rottboellia
Species:
Rottboelia exaltata
|
|||||
Deskripsi : tumbuhan ini mencapai ukuran hingga 27 cm, biasanya yg berbaring dan cabang menaik, tipis. Daun dengan ligule 0,5-0,7 mm, seluruh, gundul, limbo hingga 7 cm x 1 mm, datar atau conduplicate. Stem sampai dengan 13 cm, tipis, lurus atau flexuous, sampai dengan 30 bulir. Glumes 3,5-6 mm, lebih panjang dari bunga, lanset, kasar, keel lateral yang bersayap dan marjin scarious lebar. Lemma 3,2-5,5 mm, hampir menyamai palea, dengan saraf lateral yang pendek. Anter 2-3,5 mm. 2n = 14. Berbunga dan berbuah dari Mei hingga Junio. Parapholis: Nama generik berasal dari bahasa Yunani para = (sekitar) dan Pholiurus (genus terkait herbal), alternatif, dari bahasa Yunani para = (sekitar) dan pholis = (serpihan), mengacu pada glumes colaterales. filiformis: Latin julukan yang berarti "seperti benang" |
No
|
Gambar
|
Taksanomi
|
||||||||
3.
|
|
|
||||||||
Deskripsi :
tumbuhan ini berwarna abu-abu-hijau dan pendek, biasanya 2-15 cm (0,79-5,9) panjang dengan tepi kasar. [2] batang tegak bisa tumbuh 1-30 cm (0,39-12 in) tinggi. Para batang agak pipih, sering diwarnai dalam warna ungu. Kepala benih yang diproduksi dalam sebuah cluster 2-6 paku bersama-sama di bagian atas batang, masing-masing lonjakan 2-5 cm (0,79-2,0) panjang Ia memiliki sistem akar yang dalam, dalam situasi kekeringan dengan ditembus. tanah, sistem akar dapat tumbuh lebih dari 2 m dalam, meskipun sebagian besar massa akar kurang dari 60 cm di bawah permukaan. Rumput merayap sepanjang tanah dan akar dimanapun node menyentuh tanah, membentuk tikar padat. C. dactylon mereproduksi melalui biji, pelari, dan rimpang. Pertumbuhan dimulai pada suhu di atas 15 ° C (59 ° F) dengan pertumbuhan yang optimum antara 24 dan 37 ° C (75 ° F dan 99), di musim dingin, rumput menjadi aktif dan berubah warna menjadi coklat. Pertumbuhan dipromosikan oleh sinar matahari penuh dan dihambat oleh warna penuh, misalnya, dekat dengan batang pohon. |
III.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa gulma
adalah tumbuhan yang merugikan karena dapat mengurangi hasil dan kualitas hidup
dari tanaman. Kebanyakan Gulma adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat
menghasilkan sejumlah besar biji dalam waktu singkat. Pengenalan suatu jenis
gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan
bentuk pertumbuhanya.
Berdasarkan keadaan
morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan
berdaun lebar (board leaf). Ada beberapa teknik pengendalian gulma diantaranya
yaitu: Pengendalian mekanik dilakukan dengan menggunakan cangkul, garpu,
congkel, sabit dan lain-lainnya. Sedangkan pengendalian secara biologis adalah
pengendalian gulma dengan menggunakan jasad hidup seperti predator/musuh alami.
Pengendalian gulma secara kimiawi adalah cara pengendalian menggunakan
herbisida.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2012. http//:
blogspot.macam-macam gulma. Diakses pada tanggal 06 desember 2013
Anonim , 2012. http//: blogspot. Dokter
tanaman. Diakses pada tanggal 06 desember 2013
anonim, 2012. Http//: wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas. Diakses pada tanggal 06 desember 2013
anonim, 2012. Http//: wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas. Diakses pada tanggal 06 desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar