(Laporan Responsi Sosiologi Pertanian)
Oleh Kelompok 2 :
Cherli Media 1214131021
Ega Noveria P Hernanda 1214131021
Fauzi Nur Dewangga 1214131021
Fernaldi Shidi Hutomo 1214131039
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang terlah ada. Proses sosial dapat diartikan sebagai pengaruh timbale-balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh-mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan hukum, dst. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai antara lain :
1. Memahami tentang devinisi proses sosial dan interaksi sosial
2. Mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
3. Mengetahui bentuk-bentuk proses sosial dan interaksi sosial
II. PEMBAHASAN
Proses sosial merupakan hubungan antar sesama manusia dalam suatu lingkungan masyarakat yang menciptakan suatu keterikatan kepentingan yang menciptakan status sosial. Atau bisa dikatakan juga, proses sosial adalah proses dimana adanya interaksi dan komunikasi antar komponen dalam masyarakat dari waktu ke waktu, sehingga mewujudkan suatu perubahan. Dimana dalam interaksi dan komunikasi tersebut terjadi hubungan timbal balik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat yang bersifat dinamis. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, dan karena bentuk-bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi, maka interaksi sosial dapat disebut proses sosial itu sendiri. Interaksi atau proses sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, tanpa proses sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Terdapat 2 (dua) bentuk proses sosial, yaitu :
a) Bentuk assosiatif, adalah bentuk proses sosial yang mengarah kepada kesatuan antar individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu, seperti kerjasama (cooperation), akomodasi (accomodation), dan asimilasi (assimilation).
· Cooperation atau kerjasama
Yang dimaksud dengan kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai suatu atau
beberapa tujuan bersama. Dimana bentuk ini akan berkembang apabila individu atau anggota kelompok yang bekerjasama tersebut dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama dan adanya kesadaran bahwa tujuan tersebut mempunyai manfaat bagi semua.
Kerjasama tersebut lebih lanjut dibedakan lagi dengan :
1. Kerjasama Spontan (Spontaneous Cooperation) : Kerjasama yang sertamerta
2. Kerjasama Langsung (Directed Cooperation) : Kerjasama yang merupakan hasil perintah atasan atau penguasa
3. Kerjasama Kontrak (Contractual Cooperation) : Kerjasama atas dasar tertentu
4. Kerjasama Tradisional (Traditional Cooperation) : Kerjasama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
Ada 5 bentuk kerjasama :
1. Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong
2. Bargaining, Yaitu pelaksana perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara 2 organisasi atau lebih
3. Kooptasi (cooptation), yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan
4. Koalisi (coalition), yakni kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktut yang tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi, karenamaksud utama adalah untuk mencapat satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnnya adalah kooperatif.
5. Joint venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pertambangan batubara, perfilman, perhotelan, dst.
Istilah ini dipergunakan dalam dua arti, yaitu akomodasi yang menunjuk kepada suatu keadaan dan akomodasi yang menunjuk kepada suatu proses. Penggunaan istilah akomodasi yang menunjuk kepada suatu keadaan yakni adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antar individu dan antar kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan Akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer
3. Memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok sosial yang hidupnya terpisah akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan, seperti yang dijumpai pada masyarakat yang mengenal sistem berkasta.
4. mengusahakan peleburan antara kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk Akomodasi
1. Corecion, suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
2. Compromise, bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
3. Arbitration, Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
4. Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
5. Toleration, merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
6. Stalemate, suatu akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
7. Adjudication, Penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
Hasil-hasil Akomodasi
a. Akomodasi dan Intergrasi Masyarakat. Akomodasi dan intergrasi masyarakat telah berbuat banyak untuk menghindarkan masyarakat dari benih-benih pertentangan laten yang akan melahirkan pertentangan baru.
b. Menekankan Oposisi, Sering kali suatu persaingan dilaksanakan demi keuntungan suatu kelompok tertentu dan kerugian bagi pihak lain
c. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
d. Perubahan lembaga kemasyarakatan agar sesuai dengan keadaan baru atau keadaan yang berubah
e. Perubahan-perubahan dalam kedudukan
f. Akomodasi membuka jalan ke arah asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antar individu atau kelompok-kelompok dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama. Proses asimilasi akan timbul apabila terdapat kelompok-kelompok individu yang berbeda kebudayaannya, dimana masing-masing individu dalam kelompok-kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga kebudayaan yang beragam dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
Proses Asimilasi timbul bila ada :
1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
2. orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama sehingga
3. kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri
Beberapa bentuk interaksi sosial yang memberi arah ke suatu proses asimilasi (interaksi yang asimilatif) bila memilii syarat-syarat berikut ini
1. Interaksi sosial tersebut bersifat suatu pendekatan terhadap pihak lain, dimana pihak yang lain tadi juga berlaku sama
2. interaksi sosial tersebut tidak mengalami halangan-halangan atau pembatasan-pembatasan
3. Interaksi sosial tersebut bersifat langsung dan primer
4. Frekuaensi interaksi sosial tinggi dan tetap, serta ada keseimbangan antara pola-pola tersebut. Artinya, stimulan dan tanggapan-tanggapan dari pihak-pihak yang mengadakan asimilasi harus sering dilakukan dan suatu keseimbangan tertentu harus dicapai dan dikembangankan.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi adalah :
1. Toleransi
2. kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4. sikap tebuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. perkawinan campuran (amaigamation)
7. adanya musuh bersama dari luar
Faktor umum penghalangan terjadinya asimilasi
1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat
2. kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga
3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
4. perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu penghalang terjadinya asimilasi
6. In-Group-Feeling yang kuat menjadi penghalang berlangsungnya asimilasi. In Group Feeling berarti adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
7. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa
8. faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
b) Bentuk dissosiatif, yaitu bentuk proses sosial yang menghasilkan hubungan sosial dalam bentuk persaingan (competition), kontroversi (controversion), dan pertikaian (conflict). Proses ini sering disebut sebagai opposional proccesses, yang sama halnya dengan kerjasama yang dapt ditemukan pada setiap kelompok masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat yang bersangkutan. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk bertahan hidup atau struggle for existence.
· Competition atau kompetisi, dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
· Conflict atau konflik, diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lainnya dengan cara memhancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya. Dengan dibawanya ciri individual dalam interaksi dalam masyakat, konflik menjadi sesuatu yang wajar. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Faktor-faktor penyebab konflik adalah sebagai berikut :
- Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perbedaan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu sama lain. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
- Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Hal inilah yang pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan antar individu yang dapat memicu konflik.
- Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh karena itu dalam waktu yang bersamaan masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama tetapi untuk tujuan yang berbeda. Adanya perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya akan mendatangkan konflik sosial dimasyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat menyangkut bidang ekonomi, politik, dan sosial serta budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu.
- Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Perubahan yang terjadi secara cepat atau mendadak akan membuat ketergoncangan proses-proses sosial dimasyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.
Jenis-jenis konflik adalah :
- Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi)
- Konflik antara kelompok-kelompok sosial
- Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
Konflik antar satuan nasional
interasi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia terjadi anatara kelompo tersebut sebagai suatu kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor :
1. Imitasi Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
2. Sugesti Faktor sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
3. Identifikasi Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
4. Proses simpati Sebenarnya merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
1. Adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
2. Adanya Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kontak sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk :
1. Adanya orang perorangan Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebuasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.
2. ada orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya kontak sosial ini misalnya adalah seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik memkasa anggota-anggotanya menyesuaikan diri dengan ideologi dan programnya.
3. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.. Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan kerja sama untuk mengalahkan parpol yang ketiga di pemilihan umum.
Terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari tindakan, tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sengangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama seali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Suatu kontak dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak perimer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka. Kontak sekunder memerlukan suatu perantara. Sekunder dapat dilakukan secara langsung. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat telepon, telegraf, radio, dst.
Arti terpenting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gera-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia atau perseorangan dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lainnya. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya.
II.4 Artikel : “Pasar”
pasar merupakan tempat dimana barang dan jasa diperjualbelikan. Pasar juga mendominas kehidupan sehari-hari manusia bahkan dalam realitas politik. Semua perilaku manusia dalam pasar dilihat sebagai peserta yang memaksimalkan kegunaan mereka dalam kegiatan berbagai pasar. Artikel ini terkait dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Pasar juga merupakan interaksi antara faktor budaya, struktural, dan ekonomi. Hubungan sosial merupakan dasar dalam proses sosial. Dalam pasar orang atau kelompok melakukan hubungan yang membangun struktur yang menghasilkan pasar sebagai kategori sosial. Keseimbangan dalam menganalisis pasar dan fenomena ekonomi lembaga diusahakan tercapai. Dengan demikian adanya hubungan pasar dan lembaga yang berbeda menekan kekuasaaan dan kontrol sebagai konstituen penting dari pasar.
Pemahaman ini terkait dengan masalah sosiologi dalam kehidupan masyarakat. Pasar juga merupakan sasaran utama dari ilmu ekonomi dalam kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Masa industrialisasi sendiri merupakan awal dari masa perekonomian tradisional, runtuhnya komunisme juga membuka jalan bagi suatu negara dalam melakukan ekspansi ekonomi ke negara lain di dunia. Sosiologi pasar atau bahkan sosiologi ekonomi berada di luar wilayah kajian sosiologi dimana sebenarnya cukup penting dalam mempelajari pasar. Dalam pertimbangan pemahaman makna intelektual dan politik pasar semakin baik pemahaman mengenai fungsi sesungguhnya dari pasar dalam arti luas, semakin kita menyadari sepenuhnya dan lebih dalam kita merasa bahwa tidak boleh terjadi. Ekonomi harus menjadi hamba sosiologi dan studi tentang pasar penting untuk diserahkan kepada ekonom dan dapat diserahkan kepada ilmuwan lain termasuk sosiolog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar